Pendapatan nasional
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
Pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga keluarga (RTK) di suatu negara dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam satu periode,biasanya selama satu tahun.
Daftar isi
[sembunyikan]
* 1 Sejarah
* 2 Konsep
* 3 Penghitungan
* 4 Manfaat
* 5 Faktor yang memengaruhi
* 6 Referensi
* 7 Lihat pula
[sunting] Sejarah
Konsep pendapatan nasional pertama kali dicetuskan oleh Sir William Petty dari Inggris yang berusaha menaksir pendapatan nasional negaranya(Inggris) pada tahun 1665. Dalam perhitungannya, ia menggunakan anggapan bahwa pendapatan nasional merupakan penjumlahan biaya hidup (konsumsi) selama setahun. Namun, pendapat tersebut tidak disepakati oleh para ahli ekonomi modern, sebab menurut pandangan ilmu ekonomi modern, konsumsi bukanlah satu-satunya unsur dalam perhitungan pendapatan nasional. Menurut mereka, alat utama sebagai pengukur kegiatan perekonomian adalah Produk Nasional Bruto (Gross National Product, GNP), yaitu seluruh jumlah barang dan jasa yang dihasilkan tiap tahun oleh negara yang bersangkutan diukur menurut harga pasar pada suatu negara.
[sunting] Konsep
Berikut adalah beberapa konsep pendapatan nasional
* Produk Domestik Bruto (GDP)
Produk domestik bruto (Gross Domestic Product) merupakan jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara (domestik) selama satu tahun. Dalam perhitungan GDP ini, termasuk juga hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang beroperasi di wilayah negara yang bersangkutan. Barang-barang yang dihasilkan termasuk barang modal yang belum diperhitungkan penyusutannya, karenanya jumlah yang didapatkan dari GDP dianggap bersifat bruto/kotor.
Pendapatan nasional merupakan salah satu ukuran pertumbuhan ekonomi suatu negara
* Produk Nasional Bruto (GNP)
Produk Nasional Bruto (Gross National Product) atau PNB meliputi nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun; termasuk hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang berada di luar negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi di wilayah negara tersebut.
* Produk Nasional Neto (NNP)
Produk Nasional Neto (Net National Product) adalah GNP dikurangi depresiasi atau penyusutan barang modal (sering pula disebut replacement). Replacement penggantian barang modal/penyusutan bagi peralatan produski yang dipakai dalam proses produksi umumnya bersifat taksiran sehingga mungkin saja kurang tepat dan dapat menimbulkan kesalahan meskipun relatif kecil.
* Pendapatan Nasional Neto (NNI)
Pendapatan Nasional Neto (Net National Income) adalah pendapatan yang dihitung menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi. Besarnya NNI dapat diperoleh dari NNP dikurang pajak tidak langsung. Yang dimaksud pajak tidak langsung adalah pajak yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain seperti pajak penjualan, pajak hadiah, dll.
* Pendapatan Perseorangan (PI)
Pendapatan perseorangan (Personal Income)adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap orang dalam masyarakat, termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan kegiatan apapun. Pendapatan perseorangan juga menghitung pembayaran transfer (transfer payment). Transfer payment adalah penerimaan-penerimaan yang bukan merupakan balas jasa produksi tahun ini, melainkan diambil dari sebagian pendapatan nasional tahun lalu, contoh pembayaran dana pensiunan, tunjangan sosial bagi para pengangguran, bekas pejuang, bunga utang pemerintah, dan sebagainya. Untuk mendapatkan jumlah pendapatan perseorangan, NNI harus dikurangi dengan pajak laba perusahaan (pajak yang dibayar setiap badan usaha kepada pemerintah), laba yang tidak dibagi (sejumlah laba yang tetap ditahan di dalam perusahaan untuk beberapa tujuan tertentu misalnya keperluan perluasan perusahaan), dan iuran pensiun (iuran yang dikumpulkan oleh setiap tenaga kerja dan setiap perusahaan dengan maksud untuk dibayarkan kembali setelah tenaga kerja tersebut tidak lagi bekerja).
* Pendapatan yang siap dibelanjakan (DI)
Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposable Income) adalah pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan menjadi investasi. Disposable income ini diperoleh dari personal income (PI) dikurangi dengan pajak langsung. Pajak langsung (direct tax) adalah pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada pihak lain, artinya harus langsung ditanggung oleh wajib pajak, contohnya pajak pendapatan.
[sunting] Penghitungan
Jasa perbankan turut mempengaruhi besarnya pendapatan nasional
Pendapatan negara dapat dihitung dengan tiga pendekatan, yaitu:
* Pendekatan pendapatan, dengan cara menjumlahkan seluruh pendapatan (upah, sewa, bunga, dan laba) yang diterima rumah tangga konsumsi dalam suatu negara selama satu periode tertentu sebagai imbalan atas faktor-faktor produksi yang diberikan kepada perusahaan.
* Pendekatan produksi, dengan cara menjumlahkan nilai seluruh produk yang dihasilkan suatu negara dari bidang industri, agraris, ekstraktif, jasa, dan niaga selama satu periode tertentu. Nilai produk yang dihitung dengan pendekatan ini adalah nilai jasa dan barang jadi (bukan bahan mentah atau barang setengah jadi).
* Pendekatan pengeluaran, dengan cara menghitung jumlah seluruh pengeluaran untuk membeli barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu negara selama satu periode tertentu. Perhitungan dengan pendekatan ini dilakukan dengan menghitung pengeluaran yang dilakukan oleh empat pelaku kegiatan ekonomi negara, yaitu: Rumah tangga (Consumption), pemerintah (Government), pengeluaran investasi (Investment), dan selisih antara nilai ekspor dikurangi impor (X − M)
[sunting] Manfaat
Selain bertujuan untuk mengukur tingkat kemakmuran suatu negara dan untuk mendapatkan data-data terperinci mengenai seluruh barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara selama satu periode, perhitungan pendapatan nasional juga memiliki manfaat-manfaat lain, diantaranya untuk mengetahui dan menelaah struktur perekonomian nasional. Data pendapatan nasional dapat digunakan untuk menggolongkan suatu negara menjadi negara industri, pertanian, atau negara jasa. Contohnya, berdasarkan pehitungan pendapatan nasional dapat diketahui bahwa Indonesia termasuk negara pertanian atau agraris, Jepang merupakan negara industri, Singapura termasuk negara yang unggul di sektor jasa, dan sebagainya.
Disamping itu, data pendapatan nasional juga dapat digunakan untuk menentukan besarnya kontribusi berbagai sektor perekomian terhadap pendapatan nasional, misalnya sektor pertanian, pertambangan, industri, perdaganan, jasa, dan sebagainya. Data tersebut juga digunakan untuk membandingkan kemajuan perekonomian dari waktu ke waktu, membandingkan perekonomian antarnegara atau antardaerah, dan sebagai landasan perumusan kebijakan pemerintah.
[sunting] Faktor yang memengaruhi
* Permintaan dan penawaran agregat
Permintaan agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan permintaan terhadap barang-barang dan jasa sesuai dengan tingkat harga. Permintaan agregat adalah suatu daftar dari keseluruhan barang dan jasa yang akan dibeli oleh sektor-sektor ekonomi pada berbagai tingkat harga, sedangkan penawaran agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan penawaran barang-barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan dengan tingkat harga tertentu.
Konsumsi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pendapatan nasional
Jika terjadi perubahan permintaan atau penawaran agregat, maka perubahan tersebut akan menimbulkan perubahan-perubahan pada tingkat harga, tingkat pengangguran dan tingkat kegiatan ekonomi secara keseluruhan. Adanya kenaikan pada permintaan agregat cenderung mengakibatkan kenaikan tingkat harga dan output nasional (pendapatan nasional), yang selanjutnya akan mengurangi tingkat pengangguran. Penurunan pada tingkat penawaran agregat cenderung menaikkan harga, tetapi akan menurunkan output nasional (pendapatan nasional) dan menambah pengangguran.
* Konsumsi dan tabungan
Konsumsi adalah pengeluaran total untuk memperoleh barang-barang dan jasa dalam suatu perekonomian dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun), sedangkan tabungan (saving) adalah bagian dari pendapatan yang tidak dikeluarkan untuk konsumsi. Antara konsumsi, pendapatan, dan tabungan sangat erat hubungannya. Hal ini dapat kita lihat dari pendapat Keynes yang dikenal dengan psychological consumption yang membahas tingkah laku masyarakat dalam konsumsi jika dihubungkan dengan pendapatan.
* Investasi
Pengeluaran untuk investasi merupakan salah satu komponen penting dari pengeluaran agregat.
[sunting] Referensi
PENDAPATAN NASIONAL
18Jun
AusAID in IndonesiaYakhaerr…..
Definisi Pendapatan Nasional
Nilai seluruh produksi yang tercipta dalam suatu negara dalam satu tahun dinamakan pendapatan nasional atau dengan kata lain adalah nilai seluruh barang-barang jadi dan jasa-jasa yang diproduksikan oleh suatu negara dalam satu tahun.
Sedangkan pendapatan perkapita (per capita income) adalah pendapatan rata-rata dari penduduk di suatu negara pada periode tertentu (biasanya satu tahun). Pendapatan perkapita diperoleh dari pendapatan nasional suatu negara tersebut dibagi dengan jumlah penduduk di negara tersebut.
Suatu perekonomian dapat dinyatakan dalam keadaan berkembang apabila pendapatan perkapita menunjukkan kecenderungan (trend) jangka panjang yang naik. Biasanya yang “mengganggu” trend kenaikkan pendapatan perkapita antara lain adalah: Situasi perang, kekacauan politik dan penurunan sektor export.
Cara menghitung pendapatan nasional ada 3 (tiga) cara, adalah sebagai berikut:
1. Cara Pengeluaran.
2. Cara Produksi.
3. Cara Pendapatan.
1. Cara Pengeluaran.
Cara menentukan pendapatan nasional dengan menjumlahkan nilai pengeluaran dari berbagai golongan masyarakat atas barang-barang jadi dan jasa-jasa yang diproduksikan dalam perekonomian tersebut. Dalam menghitung pendapatan nasional dengan cara pengeluaran maka sektor-sektor ekonomi dibedakan menurut sifat-sifat para pembeli dalam masyarakat, yaitu dalam 4 (empat) golongan:
1. Rumah Tangga (consumption). Pengeluaran yang dilakukan oleh rumah tangga-rumah tangga atas barang-barang jadi dan jasa-jasa yang dihasilkan oleh berbagai perusahaan.
2. Investasi (Investment). Pengeluaran yang dilakukan untuk membeli barang-barang modal untuk mendirikan perusahaan atau memperluas industri. Pengeluaran ini dinamakan pembentukan modal bruto atau investasi bruto.
3. Pemerintah (Goverment). Pengeluaran yang dilakukan pemerintah atas barang-barang dan jasa-jasa.
4. Export Netto. Yaitu selisih export dikurangi import, X-M.
Jadi, untuk menghitung pendapatan nasional dengan cara pengeluaran, pendapatan nasional diperoleh dengan menjumlahkan nilai pengeluaran rumah tangga (Consumption), pengeluaran investasi (Investment), pengeluaran pemerintah (Goverment) dan ditambah dengan pendapatan export dikurangi dengan pengeluaran atas barang-barang import atau X-M (keterangan: X= export, M= import).
Nilai pendapatan nasional yang diperoleh dinamakan Produk Nasional Bruto (PNB) atau Gross National Product (GNP). GNP= C+I+G+(X-M).
2. Cara Produksi.
Pendapatan nasional dihitung dengan cara produksi, diperoleh dengan cara menjumlahkan nilai-nilai tambahan yang diciptakan oleh tiap-tiap sektor yang ada dalam perekonomian. Seluruh nilai tambahan yang diciptakan dalam suatu sektor merupakan nilai produksi dari sektor tersebut, yang disumbangkan kepada pendapatan nasional. Sektor-sektor tersebut antara lain adalah:
* Pertanian, kehutanan dan perikanan.
* Pertambangan.
* Industri pengolahan (manufacturing).
* Perusahaan listrik, air, gas.
* Industri bangunan.
* Pengangkutan dan penggudangan.
* Perdagangan.
* Bank, badan keuangan.
* Pembangunan perumahan.
* Pemerintahan, pertahanan.
* Jasa-jasa lainnya.
Nilai yang diperoleh dinamakan Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestik Product (GDP).
3. Cara Pendapatan.
Cara menghitung pendapatan nasional dengan cara yang ketiga ini adalah pendapatan nasional dihitung dengan menjumlahkan pendapatan faktor-faktor produksi yang digunakan dalam memproduksi barang-barang dan jasa-jasa. Jadi yang dijumlahkan pendapatan yang diperoleh para pekerja, pendapatan para pengusaha dan pendapatan para pemilik modal. Nilai yang diperoleh dinamakan Pendapatan Nasional atau National Income (NI).
Dengan demikian istilah pendapatan nasional dapat diartikan dalam dua pengertian. Dalam penghitungan pendapatan nasional (National Income Accounting) seperti cara yang ketiga tersebut merupakan pendapatan dari faktor-faktor produksi yang digunakan dalam proses produksi. Sedangkan menurut pengertian yang umum, pendapatan nasional adalah produksi nasional suatu negara, berarti hal tersebut sama dengan Produk Domestik Bruto atau Produk Nasional Bruto atau Gross Nasional Product.
Indonesia dalam 10 tahun terakhir sangat fluktuasi dalam pendapatan perkapitanya, kalau dibagi dalam tiga periode adalah sebagai berikut: sebelum 1998 (sebelum krisis ekonomi) pendapatan perkapita adalah: USD 1100, saat krisis menerpa merosot hingga USD 600 saat ini meningkat lagi sampai USD 2.000 dengan catatan sebelum BBM ganti harga (naik). Oleh:H.M.Falah_Mathori.
Kamis, 01 Oktober 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar