Kamis, 22 Oktober 2009

masalah ekonomi

BAB I


MASALAH EKONOMI


1. Masalah Ekonomi dalam Produksi


Masalah ekonomi timbul karena adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan yang tidak terbatas dan keterbatasan factor-faktor produksi dalam menghasilkan barang dan jasa.

Dari sumberdaya (faktor produksi) yang ada diolah oleh produsen sehingga menghasilklan ou-tput yang didistribusikan ke rumah tangga.

a. Apa yang Dapat Dipriduksi

Barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat begitu banyak, mulai dari barang yang sederhana, sampai barang yang rumit.

Penentuan apa yang akan diproduksi penting untuk menetapkan sumber daya apa yang akan digunakan dan berapa jumlahnya.

Dengan demikian, produsen dapat merencanakan atau memperkirakan besarnya biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi barang atau jasa yang telah ditetapkan

b. Bagaimana Cara Memproduksi

Penggunaan teknologi produksi juga harus benar-benar dipertimbangkan supaya tidak merugikan produsen atau masyarakat umum. Merugikan produsen karena penggunaan teknologi modern tanpa menambah kapasitas modal lainnya akan menambah biaya produksi dibandingkan tingkat pertambahan produknya.

Penggunaan teknologi produksi juga merugikan masyarakat karena dapat menimbulkan pengangguran tenaga kerja. Sebaliknya, penggunaan tenaga kerja padat karya akan memberikan kesempatan kerja bagi orang banyak.

c. Untuk Siapa Barang Itu Diproduksi

Yang dimaksud untuk siapa barang itu diproduksi adalah siapa saja yang menikmati pendapatan dari produksi itu dan bagaimana mendistribusikannya kepada pemilik faktor roduksi.

Jika pembagian itu hanya didasarkan kepada siapa yang berhak memperoleh pembayaran dari faktor produksi akan timbul masalah distribusi pendapatan yang tidak merata. Agar hal itu tidak terjadi maka diperlukan strategi atau perencanaan yang matang sehingga pemerataan pendapatan dapat diwujudkan tanpa menghambat pertumbuhan ekonomi.





2. Masalah Ekonomi Negara Sedang Berkembang

Sebutan atau istilah Negara sedang berkembang (developing country) pada dasarnya timbul sebagai konsekuensi penggolongan Negara berdasarkan tingkat kesejahteraan, yaitu sebagai lawan kata nega maju


Karakterisrik Negara Sedang Berkembang

Beberapa ekonom memberikan cirri umum yang dimiliki atau terdapat dinegara sedang berkembang antara lain sebagai berikut.

a. G.M. Meier dan R.E. Baldwin

Dalam bukunya Economic Development Theory and Policy, mereka mengemukakan bahwa cirri-ciri Negara sedang berkembang adalah :

1. Sebagai produsen barang primer
2. Mempunyai masalah dengan pertumbuhan penduduk yang cepat
3. sumber alam umumnya belum banyak diolah
4. mempunyai penduduk yang rendah tingkat pendidikannya
5. Kekurangan modal
6. Berorientasi pada perdagangan luar negeri

b. Todaro

Lain halnya dengan todaro yang mengemukakan bahwa Negara sedang berkembang selalu dihadapkan pada masalah berikut ini.

1. Taraf kehidupan yang rendah

Pendapatan setiap orang juga kecil dibandingkan dengan kebutuhan yang harus dipenuhi. Jika dilihat lagi penyebabnya adalah karena tidak adanya pemerataan pendapatan anyara yang berpenghasilan yang lebih besar dengan yang berpenghasilan kecil. Akibatnya, terlihat kesenjangan yang cukup besar antara si kaya dan si miskin




2. Tingkat produktivitas yang rendah

Tingkat produktivitas yang rendah dapat dilihat dengan ketidakadaan atau kelangkaan masukan (factor produksi) seperti modal fisik (capital). Tenaga kerja yang rendah atau manajemen yang tangguh dan berpengalaman.

Kualitas tenagakerja yang rendah dibuktikan dengan tingkat kemampuan kerja mereka yang serba manual dan didatangkannya tenaga ahli dari luar negeri.

3. Tingkat pertumbuhan dan beban ketergantungan yang tinggi

Tingginya tingkat pertumbuhan penduduk mengakibatkan kebanyakan penduduknya adalah golongan usia muda sehingga beban ketergantungannya juga tinggi. Inilah yang menyebabkan kehidupan penduduk Negara sedang berkembang menjadi lebih berat karena setiap keluarga mempunyai jumlah tanggungan lebih banyak dibandingkan dengan penghasilan yang mereka terima.

4. Tingkat pengangguran yang tinggi

Jumlah pencari kerja yang lebih banyak dan terus bertambah dibandingkan dengan lapangan kerja yang tersedia mengakibatkannya jumlah pengangguran. Sedikitnya lapangan kerja yang tersedia disebabkan oleh belum maksimalnya penggunaan factor produksi dalam kegiatan ekonomi. Selain itu, tingkat produktivitastenaga kerja juga masih rendah sehingga lapangan kerja yang strategis justru diisi oleh tenaga dari luar. Pengangguran ini tidak hanya terjadi di perkotaan, tetapi juga dipedesaan akibat semakin berkurangnya lahan pertanian. Meningkatnya jumlah pengangguran yang dibarengi dengan kenaikan harga dan menurunnya daya beli masyarakat mengakibatkan pemerataan kemiskinan (shared/poverty).

5. Ketergantungan pada produk pertanian dan ekspor bahan mentah

Meskipun kebanyakan Negara sedang berkembang mendapat julukan Negara agraris, tetapi justru sector pertaniannya masih dalam skala kecil. Luas lahan yang dimiliki para petani hanya beberapa puluh meter. Malahan kebanyakan mereka hanyalah sebagai petani penggarap. Sebenarnya total produksi pertanian tersebut dikonsumsi sendiri oleh keluarga petani.

6. Ketergantungan dan dominasi Negara maju

Ketergantungan Negara sedang berkembang terrhadap Negara maju bias dalam bentuk permintaan pinjaman atau kredit, perdagangan (impor barang modal, barang industri dan hasil teknologi baru), serta kebijakan ekonomi (pengenaan tarif, dumping, dan lain-lain). Secara tidak langsung, ketergantungan ekonomi mengakibatkan perekonomian didominasi oleh Negara maju. Hal ini membuat perekonomian Negara sedang berkembang menjadi semakin terpuruk.


Negara sedang berkembang selalu dihadapkan pada faktor-faktor penghambat pembangunan, diantaranya :

1. tuntutan pembangunan yang tinggi tidak ditunjang dengan pengetahuan iptek yang cukup
2. perekonomian yang bersifat dualistis
3. tingkat pembentukan modal yang rendah
4. struktur ekspor masih berupa bahan mentah


SISTEM EKONOMI


1. Sistem Ekonomi Kapitalis

Pembangunan ekonomi hanya direncanakan oleh perusahaan swasta sedangkan pemerintah berfungsi sebagai penjaga keamanan serta pengatur kebijakan moneter dan fiscal (pajak)

Untuk mencapai tujuan tersebut, menurut Jhingan, pemerintah dengan sistem kapitalisnya menjalankan tiga fungsi berikut.

a. Mengambil langkah-langkah yang tepat agar permintaan tidak terlalu kecil atau terlalu besar sehingga terhindar dari resesi atau inflasi. Untuk itu, pemerintah mendirikan lembaga kredit dan moneter serta menerapkan kebijaksanaan fiscal sesuai dengan situasi ekonomi.
b. Mencegah pemusatan monopoli. Didalam kapitalisme, monopoli mengganggu mekanisme pasar. Apabila mekanisme pasar terganggu berarti sumber-sumber ekonomi tidak dapat dimanfaatkan secara efisien. Untuk mencegah monopoli dan monopolistik, pemerintah menerapkan kebijaksanaan anti monopolistik dan bahkan menasionalisasikan perusahaan monopolistic demi kepentingan masyarakat
c. Mengambil langkah-langkah bagi pemenuhan kebutuhan masyarakat, taman umum, jalan raya, jembatan, pendidikan, dan sebagainya

2. Sistem Ekonomi Sosialis

Kelebihan dari system sosialis adalah perencanaan terpusat memberikan efisiensi ekonomi yang lebih tinggi dan mencegah praktik monopolistic. Hal ini diharpakan dapat mengurangi kesenjangan dan menciptakan kesejahteraan, yang pada akhirnya mampu menghindarkan kecenderungan deflasioner dan inflasioner melalui koordinasi yang lebih baik

Akan tetapi, kegagalan perencanaan sosialis akhir-akhir ini tampak memberikan ketidak puasan kepada masyarakat sosialis. Hal ini terbukti, bahwa pada tahun 1989 telah terjadi reformasi politik, ekonomi, dan keterbukaan diberbagai Negara di blik timur.Hal ini menendakan bahwa system sosialis kurang menguntungkan.

3. Sistem Ekonomi Campuran

System ekonomi campuran adalah system dimana satu sisi pemerintah memberikan kebebasan pada masyarakat untukmemenuhi kebutuhannya, tapi sisi lain pemerintah turut campur tangan dalam perekonomian. Tujuannya adalah menghindari penguasaan secara penuh dari segolongan masyarakat terhadap sumber daya ekonomi. Campur tangan pemerintah biasanya dalam bentuk :
a. membuat peraturan atau undang-undang yang bertujuan untuk mengatur dan mengawasi kegiatan ekonomi masyarakat;
b. mendirikan perusahaan Negara yang kegiatannya hamper sama dengan kegiatan usaha swasta, hanya orientasinya lebih ditujukan kepada kepentingan masyarakat banyak;
c. menetapkan kebijakan fiskal dan kebijakan moneter.

4. Sistem Ekonomi Kerakyatan

Suatu system ekonomi yang bertumpu pada mekanisme pasar yang berkeadilan dangan prinsip persaingan sehat dan memperhatikan pertumbuhan ekonomi, nilai-nilai keadilan, kepentingan social, kualitas hidup, serta pembangunan berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.

Negara bebas dalam mengatur perekonomiannya maka system ekonomi yang dipakai oleh setiap Negara belum tentu sama, karena masing-masing Negara dalam menentukan system sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu sebagai berikut.

a. Faktor intern meliputi :

1) Lembaga ekonomi
2) Lembaga social, dan
3) Lembaga politik

b. Faktor ekstern :

1) Keadaan politik
2) Falsafah Negara, dan
3) Hukum yang berlaku

Factor intern dan ekstern di atas sangat dominan pengaruhnya terhadap penentuan system ekonomi yang akan dipilih oleh suatu Negara, sehingga kedua factor ini tergolong sebagai factor utama.



PELAKU EKONOMI


Untuk memberikan gambaran tentang bagaimana peran dari pelaku ekonomidi masyarakat, terlebih dahulu `harus diketahui siapa saja pihak atau pelaku kegiatan ekonomi tersebut

1. Rumah tangga keluarga

Rumah tangga keluarga disebut rumah tangga konsumen. Rumah tangga ini adalah bagian dari masyarakat baik perseorangan, kelompok orang, maupun badan-badan. Penghasilan rumah tangga konsumen berasal dari sumber daya produksi atau factor produksi.Dalam kegiatan ekonomi, mereka menyerahkan sumber daya produksi kepada rumah tangga produksi / perusahaan untuk diproses menjadi barang atau jasa. Sebagai balas jasa mereka memperoleh kompensasi dari berbagai penghasilan, antara lain berupa :

1. sewa (rent) dari hasil penyewaan tanah atau rumah
2. upah dan gaji dari hasil menjual tenaga
3. bunga dari hasil jasa modal
4. keuntungan atau laba dari keahlian atau kelebihan untuk menghimpun usaha

2. Rumah Tangga Produksi

Rumah tangga produksi dimasukkan dalam kelompok pelaku kegiatan ekonomi karena ia yang menyediakan barang atau jasa yang dibutuhkan oleh rumah tangga konsumen. Barang dan jasa yang dihasilkan dijual kembalikepada rumah tangga konsumsi. Dengan demikian uang hasil penjualan factor produksi yang diterima oleh rumah tangga konsumsi kembali pada rumah tangga produksi.

3. Pemerintah

Keterlibatan pemerintah dalam kehidupan perekonomian, erat kaitannya dengan pengaturan, penstabilan dan pengembangan kegiatan ekonomi masyarakat.

Pemerintah juga melaksanakan kegiatan ekonomi social economy, yaitu motif mencari penghasilan guna kepentingan umum. Kegiatan produksi dan distribusi dilakukan pemerintah melalui Badan Usaha Milik Negara

4. Luar Negeri

Masyarakat luar negeri dimasukkan dalam kelompok pelaku kegiatan ekonomi masyarakat yang perkembangannya sesuai dengan tuntutan kebutuhan. Tidak semua Negara mempunyai sumber alam dan lahan pertanian, bahkan sedikit Negara yang menguasai teknologi tertinggi. Kekurangan dari masing-masing Negara dapat diatasi dengan melakukan pertukaran yang dikenal dengan perdagangan internasional atau perdagangan luar negeri
DIAGRAM INTERAKSI PELAKU EKONOMI


Diagram interaksi pelaku ekoopmi circulair diagram atau arus lingkar kegiatan ekonomi menggambarkan hubungan timbale balik antara konsumen (house hold) dan produsen ( Firms). Kaum klasik menyebutnya dengan corak dan membagi dalam dua kategori, yaitu corak perekonomian bersifat subssiten dan corak perekonomian bersifat modern.

1. Subsisten

Cirri daqn corak subsisten hanya ada dua dua pelaku ekonomi , yaitu produsen dan rumah tangga. Pendapatan produsen merupakan pengeluaran dari rumah tangga dan sebaliknya pengeluaran produsen merupakan pendapatan rumah tangga. Pada corak perekonomian subsisten berlaku persamaan Y = C

2. Modern

Sejalan dengan perkembangannya, perekonomian subsisten tidak hanya memberikan dampak yang positif pada penyediaan produk dan kualitas sumber daya manusia. Alasannya, kebutuhan semakin meningkat, jumlah penduduk semakin bertambah, serta penyusutan kapasitas produksi semakin menurun.

Dari kejadian ini timbul suatu lembaga perantara dan dalam perkembanganya lembaga ini di namakan bank dan bursa .
Dengan demikian, pendapatan masyarakat pada corak perekonomian modern adalah Y= C+ S (sisi penawaran), sementara di sisi permintaan karena semua tabungan di gunakan untuk investasi maka Y = C + I.

Menurut pandangan kaum klasik, masyarakat menabung tidak dengan serta-merta, mereka akan menabung dengan pertimbangan sebagai berikut.

1. Ada manfaat dari uang tabungannya, yaitu suku bunga harus sesuai dengan yang di inginkan masyarakat, persentase tertentu dari balas jasa haruslah diberikan pada masyarakat

2. Adanya kenaikan seku bunga. Masyarakat dapat dirangsang dengan kenaikan suku bunga. Semakin tinggi tingkat tabungan, suku bunga juga semakin tinggi (tabungan berbanding lurus dengan bunga)








BAB II



KESIMPULAN


Dari hasil penulisan makalah diatas maka dapat kita simpulkan bahwa :

Masalah ekonomi terjadi karena ketidak seimbangan antara keinginan manusia untuk memenuhi kebutuhan dengan alat pemuas kebutuhan. Keinginan untuk memenuhi kebutuhan jauh lebih besar dari pada sejumlah benda pemuas kebutuhan itu sendiri.

Dalam memahami permasalahan ekonomi yang ada dimasyarakat ada tiga pertanyaan pokok yang harus diperhatikan, yakni :

1. barang dan jasa apa yang harus diproduksi
2. bagaimana cara memproduksi barang yang paling menguntungkan
3. untuk siapa barang tersebut diproduksi

Pelaku kegiatan ekonomi ada empat yaitu, rumah tangga konsumen, produsen, pemerintah, dan masyarakat luar negeri. Arus lingkar kegiatan ekonomi menurut kaum klasik ada dua corak, yaitu subsisten dan modern

Ada perbedaan pandangan antara kaum klasik dengan modern diantaranya mengenai pengaruh suku bunga pada penabung dan investor.




















DAFTAR PUSTAKA


Kunawangsih, Tri 2000. Pengantar ekonomi. Jakarta lembaga penerbit fakultas ekonomi Trisakti

GAspersz, Vincent. 2000. Ekonomi Manajerial Jakarta Gramedia Pustaka Utama

Todaro, Michael P. 1995. Ekonomi untuk Negara Berkembang. Jakarta : Bumi Aksara

Winardi, 1988. Kamus Istilah Ekonomi. Jakarta : Bina Aksara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar